Tuesday, May 16, 2006

SURAT KEPADA ORANG-ORANG KUCLUK (1)

JANGAN TABUR ILALANG DITANAHMU

Sesungguhnya kamu yang besar ini bukanlah bangsa pilihan oleh karena kebebalan hatimu sendiri. Janganlah engkau bermegah diri tetapi takutlah akan Tuhan yang empunya langit dan bumi . Siapakah yang akan memandangimu atau sekedar mampir ke rumahmu untuk secangkir kopi jika parasmu mendatangkan ketakutan? Engkau tahu bahwa nenek moyangmu pernah bercerita akan negerimu ini yang pernah subur. Bahkan untuk biji yang tak berharap hiduppun dia bisa tinggal dan berbuah di tanahmu sendiri. Tetapi aku berkata kepadamu apalah artinya tanah yang subur jika hatimu selalu menaburkankan ilalang yang meracuni setiap biji yang tumbuh?

Bertahun-tahun yang lalu hingga saat ini negerimu memang tak pernah lepas dari kenistaan yang sebenarnya engkau ciptakan sendiri. Ketika bangsa-bangsa mengoyak bajumu, di mana hatimu? Ketika kamu memerdekakan diri dan berusaha merajut kembali bajumu yang terkoyak itu, kemanakah lalu engkau pergi meninggalkan tanahmu tanpa satu bijipun kau tanami. Kini, ketika kamu kembali dengan pedang dan tongkat, merobek-robek baju yang telah kamu rajut sendiri dan menghalau setiap orang atas nama kebenaran. Akankah tanahmu ingin kamu ciptakan dengan pedang dan tongkat dan menghalau saudaramu setiap jengkal kakinya?

Memang dalam satu meja perjamuan makan seharusnya semua orang makan dan minum dari satu meja yang sama tetapi tidakkah kamu ketahui bahwa tidak semua makanan dan minuman itu menyenangkan tubuh semua orang. Dia boleh tidak makan namun tetap dalam satu meja perjamuan. Itulah kebersamaan yang harus dibangun dari berbagai perbedaan dan bukan menyamakan semua perbedaan. Bukan apa yang kamu suka mereka harus suka tetapi lihatlah bagaimana kamu bisa membuat sesamamu menyukai apa yang kamu sukai. Janganlah kamu tabur biji bangsa asingmu di tanahmu sendiri dan membiarkan biji tanahmu mati.

Aku mengingatkan kamu semua bahwa saudaramu ada dinegerimu saat ini dan harus kamu pelihara sebab jika tidak kamu adalah bangsa terkucluk di bumi ini.

Aku mengingatkan kamu hai orang-orang kucluk di negeri yang subur. Takutlah kepada Tuhan sang pencipta alam semesta sebab karenaNya tanahmu tetap ada. Janganlah kamu tambahkan ilalang dalam hatimu untuk merusak hijaunya tanahmu. Tak cukupkah engkau bersyukur dengan kerendahan hatimu. Koyakkanlah baju kesombonganmu dan jangan hati lembutmu sebab orang akan menyapamu dengan hati dan bukan bajumu.

Aku tahu bahwa kamu sekarang sudah menjadi besar tetapi apalah arti kebesaranmu jika tidak menjadi saluran berkat Tuhan untuk saudaramu sendiri. Karena itu, bertobatlah dan tetapkanlah hatimu menjadi bangsa yang arif dan bijaksana. Ramah dan dikagumi sesamamu. Biarlah Tuhan memelihara kamu semua dalam damai dan sejahtera. Aku mohonkan berkat Tuhan yang berlimpah atas negerimu hingga saat aku tiba dan menemuimu di negerimu sendiri.
Dari aku yang menyayangimu.

0 komentar: