Monday, May 29, 2006

CATATAN HARIAN SANG GURU (1)

KONSPIRASI KORUPSI

Minggu-minggu ini adalah hari-hari ulangan umum di sekolah tempat aku mengajar di salah satu sekolah swasta Katolik di selatan Jakarta. Cukup melelahkan juga mempersiapkan moment ini tetapi aku memang tidak berniat mengeluh. Ini sudah menjadi pekerjaan yang biasa bagiku.

Namun akhir tahun ajaran ini aku benar-benar dibuat senewen oleh murid tergoblok di kelasku. Bukan karena IQ-nya yang jongkok itu tetapi karena perilaku anehnya cukup mengindikasikan suatu perbuatan tergoblok yang lebih tolol dari IQ-nya sendiri.

Sudah menjadi kebiasaanku sebelum memulai suatu ulangan terlebih dahulu menerangkan bagaimana murid harus menjawab setiap pertanyaan. Hal ini harus dilakukan mengingat yang namanya kelas III SD masih terbilang belum ‘ngeh’ dengan soal-soal.

Belum juga kuselesaikan tugas ini, tiba-tiba Daniel nyeletuk :
“Pak, tugas mengarang judulnya merayakan HUT RI, khan?”

Aku terpana bukan karena takjub melihat anak muridku ternyata sudah pandai bermain sulap seperti Dedy Corbuzier, tetapi ..... bagaimana dia tahu semua itu padahal naskah ulangan masih tersegel dengan baik? Kecurigaanku terus mendorongku untuk bertindak laksana polisi penyidik dengan dugaan sementara soal-soal ulangan telah bocor.

Beruntung anak didikku tidak terlalu pintar untuk bersandiwara sehingga mudah bagiku merangkai peristiwa dan menarik kesimpulan tetapi aku butuh bukti otentik.

Namun bebanku sekarang menjadi tidak karu-karuan. Tanggung jawab moral harus dibela tetapi rasanya nyali ini harus kuuji dahulu benarkah aku mampu melawan konspirasi ini di sekitarku?

Ketika orang sudah tidak bisa lagi membedakan mana tindakan korupsi dan mana yang tidak, rasanya ajakan Gereja untuk tidak korupsi rasanya harus dikaji ulang. Yang mereka tahu cuma membalas budi. Kegendhengan macam apa lagi yang telah terjadi sampai manusia sulit membedakan mana baik dan mana yang tidak baik. Dunia memang gendheng di mana nurani telah pupus diterkam mamon.

0 komentar: