Tuesday, August 21, 2007

SEKILAS MENGENAL SEKTE-SEKTE YUDAISME

Dalam agama Yudaisme kita mengenal ada 4 sekte besar yang ditulis dalam Kitab Suci terutama pada masa-masa Yesus. Sebagian malahan mendominasi kursi Sanhedrin yaitu suatu lembaga tinggi atau dewan agung bangsa Yahudi. Sekte-sekte tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sekte Saduki
Orang-orang Saduki berasal keluarga imam yang berpengaruh, keturunan Zadok yang melayani bait Allah pada masa pembuangan. Orang Saduki berasal dari suku Lewi (Yeh 44:15). Sesudah memiliki kuasa religius (sebagai imam) dan mengontrol lebih banyak kursi di Sanhedrin, mereka mendominasi juga bidang politik dengan memanfaatkan sebaik-baiknya penjajahan Romawi. Imam Agung Yusuf bin Kayafas yang melakukan persekongkolan untuk membunuh Yesus berasal dari sekte ini. Jika kita membaca cerita tentang kematian Yesus, kita akan mengerti benar betapa orang-orang Saduki ini pandai memanfaatkan situasi negeri untuk kepentingannya sendiri dengan mempengaruhi keputusan Pontius Pilatus ketika mengadili Yesus. Jadi bila kita bertanya tentang orang Yahudi mana yang paling bertanggung jawab atas rekayasa pembunuhan ini, maka jawabannya adalah orang Saduki dalam hal ini Yusuf bin Kayafas. Karena intrik-intrik politik yang dilakukannya berhasil menyeret Yesus ke tiang penyaliban.

Ajaran-ajarannya :
Keselamatan yang mereka kenal adalah keselamatan berdasarkan komunitas bangsa [Yahudi]. Mereka tidak mengenal kebangkitan orang mati, malaikat dan roh. Mereka mencurigai para nabi yang ajarannya memungkinkan terjadinya perpecahan bangsa (Kis 23:8 dan Mrk 12:18) Kuatnya mereka memegang hukum Musa karena terutama untuk menjaga privilese para imam yang mendatangkan keuntungan. Karena itulah Yesus dengan terang-terangan menyatakan bahwa mereka benar-benar sesat (Mrk 12: 24, 27)

2. Sekte Farisi
Orang-orang Farisi berasal dari orang-orang Hasidim yang memisahkan diri dan telah membaharui roh iman 150 tahun sebelumnya. Seperti kita ketahui bahwa orang-orang Hasidim adalah orang-orang yang gigih menentang kebijaksanaan penguasa Yunani yang ingin menghilangkan tradisi Yahudi dan memasukkan budaya Yunani pada masa raja Antiokhus IV. Kelompok ini menamakan dirinya Hasidim yang artinya orang-orang yang saleh. Kelompok inilah yang diceritakan dalam 1 Makabe 2 :42 bergabung ke pasukan Matatias untuk berperang.

Mereka masuk ke dalam partai/sekte orang-orang tahir dan kebanyakan ahli hukum Taurat berasal dari sekte ini (Mrk 2:16). Lebih dari 100 tahun kelompok ini menjadi anggota Sanhedrin bersama dengan orang Saduki meskipun mereka saling memusuhi.

Sesudah tragedi perang Yahudi tahun 66, orang-orang Farisi menjadi penuntun bangsa yang tidak perlu dipersoalkan lagi. Semenjak itu, orang-orang Farisi paling giat meng-ekskomunikasi orang-orang Yahudi yang dipermandikan.

Ajaran-ajarannya :
Orang Farisi sama seperti kelompok asalnya. Orang-orang awam ini tidak terlalu mementingkan ibadah di Bait Allah tetapi lebih pada pelaksanaan Hukum. Mereka sungguh menuntut tanggung jawab individu yang diselamatkan oleh kebaikan mereka sendiri di hadapan Allah yang adil yang mengganjarinya. Mereka sangat percaya akan kebangkitan orang benar setelah mati dan mempertaruhkan segalanya untuk mempertahankan keyakinannya. Dalam Kitab Suci, Yesus amat sering mengecam orang-orang ini, sama seringnya dengan orang Saduki, karena kemunafikan mereka serta gila hormat (Mat 23 :1-36).


3. Sekte Esseni (arti kata Esseni : orang-orang saleh)
Orang-orang Esseni juga berasal dari orang Hasidim yang memisahkan diri lalu membarui semangat iman dengan cara melakukan askese secara tegas. Situasi bangsa Yahudi semasa wangsa Makabe-lah yang membuat orang-orang yang kelak dinamakan Esseni ini memisahkan diri, di mana telah terjadi pertentangan antara orang Hasidim dengan orang Makabe. Melihat situasi ini, orang-orang Esseni merasa kurang senang dengan minat duniawi yang diperlihatkan pemimpin bangsa mereka, termasuk tidak minatnya untuk duduk di kursi Sanhedrin. Untuk itu mereka menarik diri dari kehidupan bangsa sehari-hari dan membentuk komunitas monastik dan diam di dalam biara-biara dipadang gurun atau lembah. Qumran adalah salah satu tempatnya yang berada di tepi Laut Mati. Ciri khas hidup mereka adalah : selibat, meninggalkan harta milik maupun perdagangan, bertani, mempertahankan Sabat, ritual, dan novisiat. Yang unik dari kalangan mereka adalah tetap merahasiakan ajaran terhadap orang di luar Esseni. Aliran ini juga sangat menolak persembahan kurban binatang dan ibadat dalamkenisah-kenisah. Menurut penulis Yosefus Flavius, dipastikan kegiatan orang-orang Esseni pada waktu di antara tahun 150SM (jaman Makabe) dan tahun 70M (setelah perang Yahudi).

Ajaran-ajarannya :
Seperti dengan orang Farisi, orang Esseni memusatkan perhatian pada Hukum. Mereka percaya pada nasib namun tidak kepada aksi politik karena mereka berpikir bahwa Allah akan ikut campur tangan untuk meniadakan kegelapan.

Orang Esseni tidak disebutkan dalam Kitab Suci dan sulit diperkirakan apakah Yesus pernah berhubungan dengan orang-orang ini mengingat orang-orang Esseni lebih suka memencilkan dirinya dari kehidupan ramai. Karena sikap seperti inilah para penulis Injil tidak mengetahui apakah Yesus pernah saling bertemu atau tidak.

4. Sekte Zelot
Orang-orang Zelot termasuk kaum militan dan cenderung suka melakukan perlawanan bersenjata. Tidak diketahui asal-usulnya tetapi kemungkinan besar adalah generasi penerus kaum Makabe. Mereka adalah ahli waris tradisi tua sejak Pinehas, seorang imam yang disebutkan dalam Bilangan 25:7 hingga Makabe yang telah membela kehormatan Israel dan kemerdekaan bangsa. Kemudian mereka berorganisasi dan memainkan peranan yang menentukan dalam melawan orang-orang Romawi termasuk perang Yahudi tahun 66. Pemberontak-pemberontak adalah misi mereka demi menegakkan kerajaan Allah dari cengkraman Romawi. Mereka berpendapat bahwa kekuasaan Romawi hanya dapat dilawan dengan kekuatan bersenjata. Perang Yahudi pada tahun 66 boleh jadi karena usaha mereka mempertahankan Bait Allah dari penjarahan prokurator Florus. Meskipun tokh pada akhirnya mereka terpaksa dipukul mundur dari Bait Allah hingga terjadi penghancuran besar-besaran atas Bait Allah.

Orang Zelot sama fanatiknya dengan orang Esseni dan punya kemampuan bidang politik seperti orang Saduki terutama politik perang. Di lembaga Sanhedrin, orang Zelot tidak memiliki kursi. Diantara mereka terdapat juga orang-orang Esseni yang telah tiba pada suatu kesimpulan bahwa senjata lebih efektif daripada doa. Dalam Kitab Suci, nampaknya Yesus pernah bergaul dengan orang Zelot setidaknya 2 muridNya berasal dari sana yaitu Simon Zelot dan Yudas Iskariot. Kemungkinan besar sosok Barabas yang menjadi tawanan Romawi karena ulah pemberontakannya dan dibebaskan oleh Pilatus karena jasa Yesus adalah seorang Zelot juga. Mengenai sikap orang Zelot yang terlalu ekstrim dan mengandalkan kekuatan bersenjata ini ditanggapi oleh Yesus dengan sikapnya yang lemah lembut dan damai ketika memasuki kota Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai dan bukan kuda perang berikut senjatanya seperti harapan mereka.

Ajaran-ajarannya:
Manusia hanya dapat menikmati kebahagiaan di dalam suatu kerajaan yang dibangun oleh bangsa Yahudi. Kerajaan Romawi yang menjajah Yahudi adalah kerajaan duniawi yang jahat dan buruk yang telah rusak oleh dosa. Karenanya mereka harus memperjuangkan datangnya kerajaan Allah. Kekecewaan orang Zelot terhadap Yesus yang disebut Mesias itu adalah karena menganggap bahwa Mesias yang akan datang itu adalah seorang panglima perang dengan kebijaksanaan dan kekuatan militernya yang akan membangun kerajaan Allah di bumi ini. Untuk itulah demi mengobati kekecewaannya, Yudas Iskariot menjual Yesus dengan 30 keping perak kepada orang Kayafas.

Dahulu, Kristen adalah juga bagian dari sekte Yudaisme karena selain ajarannya banyak mengacu kepada Taurat juga perkembangan awalnya bermula dari tanah Israel. Namun berkat perkembangan dan penyebaran yang cukup signifikan pada masa misionaris St. Paulus dan juga St. Petrus ke Roma, kemudian St. Thomas ke India, akhirnya Kristen tidak saja berlaku untuk orang Yahudi melainkan non Yahudi. Maka Kristen akhirnya berhasil memisahkan diri dari jenis sekte Yudaisme dan berkembang dalam agama baru yaitu agama Kristen. Itulah sebabnya di beberapa bagian ajaran Kristen juga ada yang mirip dengan ajaran Yudaisme. Hanya saja pusat ajaran Kristen sesungguhnya adalah berada pada diri Yesus Kristus.

0 komentar: