Tuesday, December 08, 2009

KALAU SANG SERDADU BERSIH-BERSIH RUMAH

Ada sebuah rumah besar yang dihuni oleh seorang mantan serdadu. Layaknya penghuni baru maka semua rumah dibersihkan, debu disapu, sampah terenyah. Semua dilakukan agar rumah itu enak ditempati. Penghuni lain yang tidak bersahabat diusirnya ya nyamuk, ya lalat, ya tidur, ya kecoa. Lumayan bersihlah rumah itu ketika dihuni sang mantan serdadu. Padahal bukankah dia itu cuma mengontrak selama 5 tahun saja?

Lima tahun sudah berlalu dan masa kontrak sudah harus selesai. Sang pemilik merasa bangga karena rumahnya dirawat dengan baik. Maka demi kelangsungan perawatan rumah selanjutnya akhirnya sang pemilik mempercayakannya kepada sang mantan serdadu. Dia memutuskan untuk memperpanjang masa kontrak untuk 5 tahun kedua. Sang serdadu merasa cukup senang karena keputusan ini sekaligus berarti memperpanjang masa untuk menabung. Menabung? Ya menabunglah dia karena rumah yang dia tempati saat ini tergolong sangat murah. Artinya dia tidak perlu mencari rumah lagi dengan biaya yang sangat tinggi yang menguras uang tabungan.

Tapi apa lacur, belum juga 100 hari dia menempati rumah itu, tikus, kecoa, nyamuk, dan lalat, musuhnya dulu datang mengeroyok dan memasuki rumah dengan membabi buta. Harus diakui bahwa musim itu adalah musim penghujan di mana hewan-hewan itu ingin berlindung. Tetapi mengapa sang serdadu tidak memberikan kesempatan kepada mereka.

Ah, rupanya aku baru tahu kalo sang mantan serdadu kini punya hobby memelihara buaya. Buaya menjadi hewan kebanggaannya sekarang untuk menjaga rumah. Anjing sudah tidak dipakainya lagi setelah para tikus lari tunggang langgang. Dulu ada cicak yang dipakainya untuk mengusir nyamuk, tetapi begitu nyamuk lari pontang panting sekarang para cicak diusirnya pula. Cicak tetap bertahan meski pernah mendapat tantangan yang cukup besar dan tangguh dari buaya. Berkat integritasnya yang lumayan bagus cicak itu pandai menggambil hati teman-temannya. Usaha mengusir cicak tidak berhasil. Bahkan sekarang gara-gara buaya yang sok jadi penjaga rumah itu yang mengobrak abrik rumah hanya untuk menangkap cicak, seisi rumah hancur berantak. Keadaan rumah jadi porak poranda.

Aku saat ini sungguh kuatir jika pemilik rumah tahu bahwa seisi rumahnya hancur berantakan. Apa yang akan dilakukan oleh sang mantan serdadu. Harus diakui bahwa ini menjadi masalah besar tetapi setidaknya bukan salah sang serdadu. Dia harus mencari sapu untuk membersihkan rumah yang sudah pernah ditatanya rapi. Tetapi sayang, sapu yang sama dia gunakan juga untuk mengusir para tikur, kecoa, nyamuk dan lalat padahal sapunya barus saja digunakan untuk menyapu lumpur bekas jejak kaki sang buaya. Harus bagaimana memulainya???