Memasuki usia uzur bangsa ini tak ada satupun warisan yang bisa diteruskan ke anak cucu selain sejarah patriotik dan hutang. Dulu masih ada nilai ekonomis bangsa yang patut diacungi jempol sebagai lumbung padi asia tapi kini sudah tidak lagi mempunyai lumbung setelah 'pengerat' berambut hitam dan berdasi itu mulai sedikit demi sedikit mencurinya sebagai pemilik lumbung.
Rakyat terus saja dijadikan kambing hitam ketika pengerat mulai satu-satu hilang atau tertangkap dengan mengatakan : "Jadilah anak bangsa yang bisa membawa nama baik negara di tingkat dunia!!!" Nyatanya, mereka hanya selalu dituntut tapi tidak pernah diperdayakan.
Pejabat boleh saja bicara ini itu untuk mencari pembelaan diri.
Membela diri dihadapan rakyat???
"SONTOLOYO!!
Hanya kata-kata itu yang kami mampu dengar setelah semua orang mulai bosan mendengar keluh kesah. Sontoloyo, inilah bukti pembelaan negara karena tak mampu lagi mendengar suara hati rakyat.
Tentang Binoceng
- binoceng
- Aku, Binoceng, terlahir dari bangsa yang besar tetapi oleh karena prinsip dan sikap hidup saja maka aku tergolong ke dalam serikat kaum minoritas. Sulit mengartikulasi kata-kata ini karena memang aku bukan orang yang senang mengartikulasikan setiap perbedaan. Bagiku perbedaan itu karunia dan bukan malapetaka, termasuk perbedaan prinsip hidup. Biarkanlah lewat tulisan ini semua orang boleh memberikan wawasannya dengan berbagai macam cara penafsiran. Itu sah-sah saja karena tokh aku tidak pernah mengambil keuntungan sedikitpun dari perbedaan cara penafsiran orang. Semua terserah kepada pembaca yang terpenting buatku adalah aku ingin memberi warna baru dalam oret-oret ini tanpa melihat bagaimana cara orang menafsir setiap tulisanku. Berbahagialah karena Anda diberi kebebasan menafsir setiap tulisan ini dan berharap berguna untuk setiap orang.