Wednesday, May 28, 2008

AIR DI JAKARTA


Sehari-harinya, Jakarta selalu kekurangan air di musim kemarau dan banjir di musim penghujan. Dalam lima tahun terakhir, Jakarta dilanda banjir besar sebanyak dua kali yaitu tahun 2002 dan 2007

Baik kekurangan air maupun banjir dianggap masalah air. Solusi yang dicari juga terbatas pada penanganan masalah air, seperti membuat bendungan dan banjir kanal. Padahal masalah air hanyalah sebuah gejala dalam sindrom terlampauinya daya dukung lingkungan hidup.

Untuk hidupnya, makhluk hidup membutuhkan air, udara, pangan dan ruang hidup. Bagi manusia, air tidak hanya untuk minum, melainkan juga untuk mandi, mencuci, dan produksi pangan, kertas, pakaian, dll. Makin “modern” seseorang, makin besar kebutuhan airnya.



Di Jakarta air PAM tidak mencukupi. Airpun pompa dari dalam tanah. Dan Jakarta mengalami keamblesan tanah. Kelebihan air di musim hujan makin sulit untuk dibuang ke laut. Jakarta yang landai dan sebagian wilayahnya terletak di bawah permukaan laut, makin rentan terhadap banjir. Kemablesan tanah merusak riul Jakarta. Terjadilah pencemaran air tanah. Air PAM pun tercemar.

Penggunaan air telah melampaui daya dukung
Ruang hidup diperlukan oleh semua makhluk hidup. Jakarta mengalami pertumbuhan eksponensial. Jakarta menjadi penuh sesak. Bantaran sungai dipenuhi perumahan. Sungai menyempit. Ruang Hijau Terbuka (RTH) makin berkurang. Produksi sampah meningkat. Sungai di Jakarta tersumbat sampah dan eceng gondok yang tumbuh subur. Banjir meningkat. Limbah MCK juga merupakan sumber penyakit muntah berak.

Rumah-rumah tangga di Jakarta berusaha memperluas rumahnya akibat kebutuhan ruang tinggal yang semakin besar karena semakin banyaknya penghuni. Maka halaman rumah dikorbankan, menciut sampai minimal, bahkan habis sama sekali. Kalau toh masih ada, biasanya diperkeras dengan semen atau beton sehingga tanah terbuka hilang. Yang tersisa pelataran semen tak ubahnya bangunan tanpa atap. Muncullah problem besar yaitu berkurangnya (dan hilangnya) lahan untuk peresapan air hujan.

Maka banjir menjadi tak terelakkan karena semua air hujan dialirkan (tidak sengaja) ke tempat-tempat yang lebih rendah, bukan diresapkan ke dalam tanah. Air hujan berkumpul membentuk genangan besar yang perlu waktu untuk pergi menuju badan-badan air yang alamiah (sungai, danau, laut) maupun buatan (banjir kanal, waduk buatan). Genangan besar yang tidak pada tempatnya, itulah banjir. Tidak perlu dikatakan lagi seberapa merugikannya banjir yang melanda kota kita. Ikut diterjang banjir atau tidak, seluruh warga kota merasakan penderitaan dalam berbagai bentuk. Tidak terkecuali, bahkan Presidenpun terlihat kerepotan dalam suatu perjalanan menembus banjir menuju istana kepresidenan.

Tertutupnya lahan untuk resapan air hujan tidak hanya itu. Jakarta defisit (kekurangan/tekor) air tanah. Itulah yang terjadi, karena jumlah air yang diresapkan ke dalam tanah begitu sedikit dibandingkan dengan jumlah air yang terus menerus disedot dari dalam tanah melalui pompa air/pompa bor/ sumur. Ibarat rekening kita di bank yang tidak pernah diisi melalui setoran, tapi dananya ditarik terus, dikurang terus. Tidak mengherankan jika suatu hari ketika menarik dana di ATM, yang muncul dilayar ATM : ”Maaf dana anda tidak mencukupi untuk penarikan ini”

Kebutuhan akan air bersih untuk berbagai kehidupan kota Jakarta yang dipenuhi oleh PDAM hanya sekitar 50% saja. Sisanya disedot masyarakat langsung dari perut bumi. Kurangnya pasokan air hujan yang meresap ke dalam tanah, membuat masyarakat harus menggali sumurnya lebih dalam lagi setiap musim kemarau. Dari rata-rata belasan meter kedalaman sumur pada tahun 1970an, sekarang sudah mencapai rata-rata 40an meter untuk memperoleh air bersih. Artinya diperlukan pompa yang lebih besar, lebihmahalm dengan daya listrik yang lebih tinggi. Itulah sebabnya biaya hidup di Jakarta semakin terasa mencekik karena untuk mendapatkan air yang begitu vital untuk kehidupan kita, harus dikeluarkan ongkos yang kian hari kian mahal saja.

Kurangnya air dalam tanah meninggalkan banyak jalur dan rongga melompong dalam tanah. Kekosongan ini mengundang masukknya air laut (interusi) yang asin dalam tanah kita. Maka sumur menjadi berair asin padahal sebelumnya tawar. Kecuali itu, rongga-rongga mengeroposkan kekuatan tanah dalam mendukung struktur tanah dan abngunan di atasnya. Di semua tempat di Jakarta terjadilah keamblesan tanah dengan berbagai kedalaman. Dari tahun 1983 tercatat 40cm s/d 180cm tanah yang ambles (data Dinas Pertambangan DKI Jakarta). Sudah barang tentu keamblesan merusakkan bangunan, menambah resiko ambruknya bangunan berikut instalasi yang tertanam dalam tanah. (Berita terbaru adalah amblesannya Gedung Sarinah, Jakarta)

Air menjadi masalah serius di Jakarta. Bagaimana mengatasinya? Dapatkah masyarakat turut ambil bagian di dalam mengatasi malasah air di Jakarta ini? Jawabnya singkat : “Masyarakat dapat dan harus melakukan langkah nyata untuk menyelamatkan Jakarta dari masalah air ini” Mengharapkan hanya pada penanganan oleh Pemda DKI sungguh sikap yang tidak bijaksana bahkan sikap yang salah, karena kemampuan pemerintah daerah sangat terbatas untuk menangani penduduk yang berjumlah 10 juta orang.


Berikut langkah-langkah nyata yang harus dilakukan masyarakat setiap rumah :

1. Buat saluran resapan sebanyak mungkin.
Lubang Resapan Biopori dapat dibuat untuk memulai pembuatan saluran resapan ke dalam tanah jika sulit untuk membangun sumur resapan.

2. Terapkan prinsip 4 R pengelolaan air
- REDUCE (hemat air). Gunakan air sehemat mungkin. Cegah kebocoran saluran air.
- REUSE (gunakan air) Air bekas mandi dapat dikumpulkan untuk mengelontor WC. Tampung air hujan dalam sumur tendon, gunakan sebagai cadangan air di musim kemarau.
- RECYCLE (daur ulang air) Air bekas mandi dengan pengolahan sederhan dapat digunakan untuk menyiram tanaman, mencuci mobil, dsb. Gunakan filter untuk menyaring atau tumbuhan/ikan untuk memperbaiki kondisi kandungan biologis atau kimiawi air.
- RECHARGE (resapkan air hujan ke dalam tanah). Air hujan yang melalui talang langsung dialirkan ke dalam sumur resapan. Dan tanam pohon sebanyak-banyaknya karena pohon dengan sendirinya memperbaiki lingkungan (air, tanah, udara) , termasuk menambah cadangan air di permukaan.

Demikianlah catatan ringkas mengenai situasi di Jakarta yang sangat memprihatinkan, dan yang lebih penting, cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya. Mari mengubah cara pandang kita kepada air. CEgah kekurangan air dan cegah banjir, melalui satu cara yang sama : RESAPKAN AIR KE DALAM TANAH SEBANYAK MUNGKIN

Nara Sumber :
- Workshop Gerakan Habitus Bersih dan Sehat : “Mengubah Sampah jadi rupiah” Paroki St. Aloysius Gonzaga Cijantung - oleh Bintang A. Nugroho (Ketua Pepulih – Perkumpulan Pemerhati dan Peduli Lingkungan Hidup), 20 April 2008
- Air Jakarta : Sebuah sindrom terlampauinya daya dukung – oleh Prof Otto Sumarwoto, 2007

Friday, May 09, 2008

NICODEMUS, ORANG KUDUS DARI KAUM YAHUDI

Santo Nicodemus adalah orang Yahudi dari golongan Farisi yang tinggal dan hidup di kota Yerusalem pada abad pertama. Ia juga adalah anggota Sanhedrin yaitu lembaga Mahkamah Agama Yahudi, yang sangat terkemuka pada masa Kristus. Dalam kapasitasnya di Sanhedrin, ia adalah pemimpin Yahudi. Dalam kitab Injil, ia hanya disebut dalam Injil Yohanes saja. Encyclopedia Yahudi dan beberapa sejarawan Injil memperkirakan bahwa ia bernama lengkap Nicodemus ben Gurion di mana dalam kitab Talmud dikisahkan sebagai orang kudus yang populer dan kaya yang dianggap mempunyai kuasa-kuasa yang ajaib.

Tidak ada sumber informasi yang jelas tentang Nicodemus ini di luar Injil Yohanes, namun Josephus Flavius, sejarahwan Yahudi, mencatat bahwa Nicodemus ternyata seorang yang kaya dan merupakan figur orang terhormat. Ia dikenal karena kedermawanan dan kekudusannya. Josephus Flavius juga mencatat bahwa Nicodemus pernah menjadi duta besar yang dikirim Aristobulus ke Pompey. Hal ini diduga karena format nama Ibrani dari Nicodemus yaitu Naqdimon, ditemukan dalam Kitab Talmud Yahudi.

Dunia politik yang digeluti semenjak menjadi anggota Sanhedrin dari faksi Farisi terbilang cukup meyakinkan. Ia adalah musuh orang Zealot, yaitu kaum Yahudi fanatik, dan pemberontak melawan kekaisaran Roma yang akhirnya mendorong pada penghancuran Jerusalem.

Ketika Vespasianus menjadi kaisar Roma, Nicodemus berdamai dengan Titus, putra kaisar, yang melaksanakan peperangan itu. Ia justru menghasut terhadap tuntutan perang orang Zealots. Dalam suatu pembalasan, Nicodemus dan teman-temannya membinasakan gudang perbekalan di mana mereka dikumpulkan untuk dikubur.

Ada 4 hal yang menjadi catatan khusus tentang Nicodemus ini adalah :
1. dia adalah wakil dari "penguasa bangsa Yahudi" yang belajar dari Yesus apa yang dimaksud dengan “kelahiran kembali oleh baptis", seolah-olah sebuah ajaran nabi yang sama sekali tidak diketahuinya. Beberapa penulis dan sejarahwan menduga bahwa Nicodemus ini orang yang cukup berumur, dari pertanyaannya: "Bagaimana mungkin seorang manusia dilahirkan kembali ketika ia sudah tua?". Ia muncul dalam percakapan ini sebagai orang percaya yang cerdas dan terpelajar, tetapi takut dan tidak mudah menjalankan misteri iman yang baru.
2. bagaimana ia melakukan kunjungannya kepada Yesus di waktu malam hari, supaya ia tidak dikenali sebagai salah satu murid. Kitab Suci tidak mengatakan mengapa ia pergi pada malam hari, tetapi kita mengetahui bahwa para pemimpin Yahudi marah terhadap Yesus dan mereka sedang mencari suatu cara untuk menangkap dia. Barangkali Nicodemus takut untuk pergi kepada Yesus di muka umum pada siang hari.
3. dia tampil di Sanhedrin untuk menawarkan suatu pembelaan terhadap Yesus ketika para imam berencana akan menangkap Yesus; dan kita boleh menyimpulkan dari perjalanan ini bahwa ia telah memeluk kebenaran ini secara penuh secepat yang diberitahukan kepadanya.
4. ketika ia dan Joseph Arimathea diuraikan seperti bertanggung jawab atas jenazah Yesus dalam rangka menyiapkan penguburan yang pantas. Mereka meminta jenazah Yesus kepada Pilatus untuk disemayamkan dan Pilatus menyetujuinya. Jelaslah bahwa hanya sosok orang yang memiliki keunggulan seperti itu setidaknya seorang figur yang terkenal di masyarakat Yahudi saat itu yang berani memintanya kepada Pilatus mengingat penyaliban Yesus ini menggemparkan kota Yerusalem karena dianggap musuh utama Yahudi.

Ketika Nicodemus berdiskusi dengan Yesus, ia mengatakan kepada Yesus bahwa Tuhan sungguh ada bersama dia, ia tidak akan mampu melakukan semua yang bagus yang Yesus lakukan. Kemudian Yesus mulai mengajarnya. Ia menceritakan kepada Nicodemus bahwa jika seseorang ingin melihat kerajaan Allah, ia harus dilahirkan lagi. Nicodemus hanya bisa membayangkan dirinya menjadi suatu bayi lagi. Bagaimana ini bisa? Itu nampak seperti suatu hal yang mustahil untuk seorang yang sudah besar untuk dilahirkan lagi!

Diskusinya dengan Yesus adalah sumber inspirasi dari beberapa ungkapan umum Kekristenan jaman ini, khususnya, ungkapan kata ‘dilahirkan kembali’ digunakan untuk menjelaskan pengalaman iman akan sang Penolong, dan digunakan untuk menguraikan Rencana Keselamatan Tuhan.

Ketika proses penyaliban Yesus sudah mencapai titik akhir, selain keluarga Yesus dan Yohanes, satu diantara para rasul, menyaksikan peristiwa itu, hadir juga Nicodemus dan Joseph Arimathea. Namun hanya Nicodemus dan Joseph Arimathea sebagai murid Yesus yang tersembunyi yang berani meminta jenazah Yesus kepada Pilatus dan berinisiatif untuk mengurus jenazah itu dari mengurapiNya dengan rempah-rempah, minyak mur dan minyak gaharu hingga menguburkannya di tempat yang layak.

Tak ada yang mencatat kapan saat kematian Nicodemus. Gereja Katolik Roma dan Gereja Orthodox Timur menyatakan Nicodemus sebagai orang kudus. Martyrology Gereja Katolik Roma memperingati temuan jenazahnya, bersama-sama dengan jenazah St. Stephanus, Gamaliel, dan Abibo, pada tanggal 3 Agustus sementara Gereja Orthodox merayakannya pada Minggu Myrrhbearing, yaitu minggu ketiga sesudah Paska dan juga pada tanggal 2 Agustus, di mana tradisi Gereja menyatakan saat jenazahnya telah ditemukan. Catatan Ensiklopedia orang kudus menyatakan bahwa tanggal 27 Maret adalah pesta St. Nicodemus. Kemungkinan pada tanggal itulah pesta peringatan itu dirayakan bersamaan dengan Minggu Myrrhbearing Gereja Orthodox.

Sumber :
1. situs http://en.wikipedia.org
2. situs http://www.newadvent.org
3. situs http://jewishencyclopedia.com
4. ensiklopedi orang kudus