KIAMAT 1 PEBRUARI 2019? (Bag.1)
Bicara soal kiamat, rasanya memang hanya Tuhan yang memiliki hak prerogratif ini untuk dijadikan atau dibatalkan sementara manusia tidak berhak tahu kapan dan bagaimana kejadiannya. Bahkan Yesuspun tidak diberi hak untuk mengetahui hal ihwal kiamat ini, yang jelas kiamat itu akan terjadi dan kita, manusia, cuma boleh menyiapkan diri saat hari yang tidak jelas itu datang.
Clue atau tanda-tanda menjelang hari kiamat memang secara tegas diungkapkan, misalnya banyaknya penyesatan, patung-patung bisa bicara (Wahyu 13:15), penggunaan bio chip (wahyu 13:16), berdirinya Eropa bersatu dengan thing tank-nya 10 negara (Wahyu 17:12), lambang uang logam Eropa bersatu dengan bintang dan garis berjumlah masing-masing 6 (Wahyu 13:18). Belum lagi jika orang Jawa mengindikasikan jaman edan dengan banyak tanda.
Namun tanda-tanda itu masih bisa diperdebatkan, artinya semua pasti memiliki penafsirannya sendiri-sendiri. Lalu bagaimana jika tanda-tanda itu muncul hasil penelitian astronomi di mana pada tahun 2019 nanti bumi akan berbenturan dengan asteroid yang besarnya 2 km persegi dan mampu menghapus satu benua. Apakah ini juga pertanda akan tibanya kiamat itu? Mari kita baca cuplikan berita ini dari BBC News Online yang saya terjemahkan secara bebas.
Asteroid 2002 NT7 yang akan mengakibatkan tubrukan
Bicara soal kiamat, rasanya memang hanya Tuhan yang memiliki hak prerogratif ini untuk dijadikan atau dibatalkan sementara manusia tidak berhak tahu kapan dan bagaimana kejadiannya. Bahkan Yesuspun tidak diberi hak untuk mengetahui hal ihwal kiamat ini, yang jelas kiamat itu akan terjadi dan kita, manusia, cuma boleh menyiapkan diri saat hari yang tidak jelas itu datang.
Clue atau tanda-tanda menjelang hari kiamat memang secara tegas diungkapkan, misalnya banyaknya penyesatan, patung-patung bisa bicara (Wahyu 13:15), penggunaan bio chip (wahyu 13:16), berdirinya Eropa bersatu dengan thing tank-nya 10 negara (Wahyu 17:12), lambang uang logam Eropa bersatu dengan bintang dan garis berjumlah masing-masing 6 (Wahyu 13:18). Belum lagi jika orang Jawa mengindikasikan jaman edan dengan banyak tanda.
Namun tanda-tanda itu masih bisa diperdebatkan, artinya semua pasti memiliki penafsirannya sendiri-sendiri. Lalu bagaimana jika tanda-tanda itu muncul hasil penelitian astronomi di mana pada tahun 2019 nanti bumi akan berbenturan dengan asteroid yang besarnya 2 km persegi dan mampu menghapus satu benua. Apakah ini juga pertanda akan tibanya kiamat itu? Mari kita baca cuplikan berita ini dari BBC News Online yang saya terjemahkan secara bebas.
Asteroid 2002 NT7 yang akan mengakibatkan tubrukan
Sebuah asteroid yang baru saja ditemukan 05 Juli 2002 belum menjadi obyek yang paling mengancam yang terdeteksi di ruang angkasa.Garis lintasan atau orbitnya menggambarkan bahwa 2002 NT7 berada pada jalur tubrukan dengan bumi dan ini bisa membentur planet pada tanggal 1 Pebruari 2019 meskipun hal ini belum bisa dipastikan.
Para ahli astronomi sudah memberi obyek suatu penilaian yang disebut skala teknis Pallermo tentang ancaman dari 0.06, membuat NT7 menjadi obyek pertama yang diberi nilai perhatian lebih. Dari sinarnya, ahli astronomi memperkirakan bahwa asteroid ini memiliki luas sekitar dua kilometer, cukup besar untuk membuat hancur benua yang luas di bumi.
Walaupun para ahli astronomi itu mengatakan bahwa obyek ini jelas memerlukan perhatian lebih, mereka berharap lebih banyak melakukan pengamatan untuk memperlihatkan bahwa NT7 tidak berada pada sebuah lintasan peluru yang memotong bumi.
Asteroid ini pertama kali dilihat pada malam hari 5 Juli 2002, yang diambil oleh Linear Observatory’s automated sky survey Programme di New Mexico, AS. Sejak itu para ahli astronomi di seluruh dunia memberikan perhatian yang cukup teliti dengan mengumpulkan hampir 200 pengamatan dalam beberapa minggu. Apakah jalurnya bisa dibelokkan?
Universitas di Ingris, memberitahukan kepada BBC News Online bahwa "asteroid ini sekarang telah menjadi obyek paling mengancam dalam sejarah singkat pendeteksian asteroid”. Asteroid NT7 mengitari matahari setiap 837 hari dan terus bergerak pada orbit miring kira-kira dari jarak antara Mars ke garis edar bumi.
Potensi penghancuran
Perhitungan yang rinci dari garis orbit Asteroid NT7 ini mengesankan banyak orang ketika alur proyeksinya sampai pada garis orbit bumi. Para peneliti memperkirakan bahwa pada tanggal 1 Pebruari 2019, kekuatan dampaknya pada bumi adalah 28 km per detik, cukup untuk menghilangkan sebuah benua dan menyebabkan perubahan iklim global.
Bagaimanapun, Dr. Peiser dengan tajam menunjukkan bahwa pengamatan-pengamatan selanjutnya dapat saja merubah keadaan. Ia berkata : "Peristiwa yang unik ini mestinya tidak mengurangi fakta bahwa pengamatan tambahan di beberapa minggu mendatang hampir pasti - kita berharap - menghapuskan ancaman itu ,"
Dapat diamati dengan mudah
Menurut para ahli astronomi, Asteroid NT7 akan dengan mudah dilihat pada sekitar 18 bulan sebelumnya atau kira-kira segitu, ini berarti tidak ada resiko kehilangan obyek itu. Pengamatan mengutarakan bahwa pada periode itu - dan ini fakta NT7 itu cukup terang diperlihatkan dalam kamera yang tua - berarti bahwa ilmuwan akan segera mempunyai suatu garis edar sangat tepat untuk obyek itu.
Dr. Donald Yeomans, dari Laboratorium Tenaga Jet California milik NASA, Amerika, memberitahukan kepada BBC News Online bahwa garis edar dari obyek ini agaknya amat naik dari garis edar bumi jadi dia telah hilang sebab hingga saat ini para pengamat tidak mencari object seperti itu di ruang angkasa.”
Mengenai kemungkinan dari suatu dampak, Dr. Yeomans mengatakan ketidak-pastian sangat besar. "Kekeliruan pada pengetahuan kami di mana NT7 berada pada tanggal 1 Pebruari 2019, sangatlah besar, beberapa puluh dari berjuta-juta kilometres," katanya.
Dr. Yeomans mengatakan bahwa dunia harus mendapatkan dulu temuan lebih beberapa object seperti NT7 yang saat ditemukan, seperti mengancam, akan tetapi menjadi tidak berbahaya. Ini pangkal permasalahan dari obyek dekat bumi yang kini sedang diperhatikan dengan seksama, katanya
Para ahli astronomi sudah memberi obyek suatu penilaian yang disebut skala teknis Pallermo tentang ancaman dari 0.06, membuat NT7 menjadi obyek pertama yang diberi nilai perhatian lebih. Dari sinarnya, ahli astronomi memperkirakan bahwa asteroid ini memiliki luas sekitar dua kilometer, cukup besar untuk membuat hancur benua yang luas di bumi.
Walaupun para ahli astronomi itu mengatakan bahwa obyek ini jelas memerlukan perhatian lebih, mereka berharap lebih banyak melakukan pengamatan untuk memperlihatkan bahwa NT7 tidak berada pada sebuah lintasan peluru yang memotong bumi.
Asteroid ini pertama kali dilihat pada malam hari 5 Juli 2002, yang diambil oleh Linear Observatory’s automated sky survey Programme di New Mexico, AS. Sejak itu para ahli astronomi di seluruh dunia memberikan perhatian yang cukup teliti dengan mengumpulkan hampir 200 pengamatan dalam beberapa minggu. Apakah jalurnya bisa dibelokkan?
Universitas di Ingris, memberitahukan kepada BBC News Online bahwa "asteroid ini sekarang telah menjadi obyek paling mengancam dalam sejarah singkat pendeteksian asteroid”. Asteroid NT7 mengitari matahari setiap 837 hari dan terus bergerak pada orbit miring kira-kira dari jarak antara Mars ke garis edar bumi.
Potensi penghancuran
Perhitungan yang rinci dari garis orbit Asteroid NT7 ini mengesankan banyak orang ketika alur proyeksinya sampai pada garis orbit bumi. Para peneliti memperkirakan bahwa pada tanggal 1 Pebruari 2019, kekuatan dampaknya pada bumi adalah 28 km per detik, cukup untuk menghilangkan sebuah benua dan menyebabkan perubahan iklim global.
Bagaimanapun, Dr. Peiser dengan tajam menunjukkan bahwa pengamatan-pengamatan selanjutnya dapat saja merubah keadaan. Ia berkata : "Peristiwa yang unik ini mestinya tidak mengurangi fakta bahwa pengamatan tambahan di beberapa minggu mendatang hampir pasti - kita berharap - menghapuskan ancaman itu ,"
Dapat diamati dengan mudah
Menurut para ahli astronomi, Asteroid NT7 akan dengan mudah dilihat pada sekitar 18 bulan sebelumnya atau kira-kira segitu, ini berarti tidak ada resiko kehilangan obyek itu. Pengamatan mengutarakan bahwa pada periode itu - dan ini fakta NT7 itu cukup terang diperlihatkan dalam kamera yang tua - berarti bahwa ilmuwan akan segera mempunyai suatu garis edar sangat tepat untuk obyek itu.
Dr. Donald Yeomans, dari Laboratorium Tenaga Jet California milik NASA, Amerika, memberitahukan kepada BBC News Online bahwa garis edar dari obyek ini agaknya amat naik dari garis edar bumi jadi dia telah hilang sebab hingga saat ini para pengamat tidak mencari object seperti itu di ruang angkasa.”
Mengenai kemungkinan dari suatu dampak, Dr. Yeomans mengatakan ketidak-pastian sangat besar. "Kekeliruan pada pengetahuan kami di mana NT7 berada pada tanggal 1 Pebruari 2019, sangatlah besar, beberapa puluh dari berjuta-juta kilometres," katanya.
Dr. Yeomans mengatakan bahwa dunia harus mendapatkan dulu temuan lebih beberapa object seperti NT7 yang saat ditemukan, seperti mengancam, akan tetapi menjadi tidak berbahaya. Ini pangkal permasalahan dari obyek dekat bumi yang kini sedang diperhatikan dengan seksama, katanya
Jadi menurut kamu, apakah benturan asteroid ini akan mengakhiri bumi sebagai pertanda kiamat itu sudah datang. Siapa yang tahu? Rasanya jika kita memang sudah menyiapkan diri untuk imigrasi ke dunia kekal, memikirkan persoalan hari kiamat menjadi tidak berarti meskipun adanya hari itu tetap harus diamini.
Mau tahu hasil gothak gathuk soal kiamat pada bagian ke-2? Tunggu saja!